Bantaeng, DNID – Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang maksimal, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil ) Kabupaten Bantaeng tak henti-hentinya membuat inovasi.
Inovasi – inovasi tersebut dibentuk agar dalam melayani masyarakat, memberikan kepastian layanan sesuai dengan regulasi yang ada.
Inovasi yang dibuat tentu sesuai dengan SOP yang ada, sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Kepala Dinas Dukcapil Bantaeng, Ali Imran, saat ditemui dalam ruangannya, mengatakan bahwa 2 tahun terakhir ini kita sudah melakukan inovasi dengan bentuk pelayanan yang sangat memudahkan masyarakat yaitu, dalam hal pelayanan secara lansung, mulai dari antrian, rigistrasi, hingga pencetakan KK, KTP dan sebagainya. Inovasi itu disebut “Si Cepat Pedis Mami Rendi”, hingga mendapatkan penghargaan Top 30 Sulawesi Selatan di tahun 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Di tahun 2021, kita kembali mendapatkan penghargaan Top 30 Sulawesi Selatan dengan inovasi yang disebut ‘Kutabako’ ( Kunjungan Tanpa Batas Kodukcapil ), inovasi ini juga berbasis pelayanan secara lansung, dimana dengan Inovasi Kutabako ini masyarakat mendapatkan pelayanan tiada henti, mau siang, sore, bahkan malam. Mulai dari anak bayi, anak muda hingga orang tua, semua kita layani. Semua dapat mengunjungi Kordinator yang dibentuk disetiap kecamatan “, tambahnya dengan begitu semangat.
Bukan hanya dalam bentuk pelayanan secara lansung, melalu aplikasi juga sudah dilakukan Disdukcapil Kab. Bantaeng, sesuai dengan pemanfaatan teknologi di zaman sekarang.
” Sesuai dengan perkembangan digital, dimana kita berada di era digital 4.0, tentunya perkembangan itu harus kita ikuti, baik dari segi kemudahan akses kependudukan sendiri, serta pelayanan yang mudah, itu semua sudah kita jalankan ” terang Ali Imran.
Inovasi berbasis teknologi itu disebut “silacak kades”, juga mendapatkan penghargaan top 40 Sulawesi Selatan. Namun Ini lebih mengarah pada petugas pelayanan agar memberikan kemudahan bagi petugas pelayanan baik di Kordikcapil hingga pelayanan di kabupaten, untuk mengakses data-data kependudukan, mulai dari registrasi, pengimputan, pembuatan ktp, kk, atau apapun itu.
Dalam pengaplikasian inovasi-inovasi yang dibuat, tak lupa mengikutsertakan kearifan lokal, sehingga nama-nama inovasi yang diciptakan diberi nama berbahasa makassar.
” Walaupun di era sekarang begitu maju, kami tetap menjaga kearifan lokal dengan memberikan nama-nama inovasi yang kami buat dengan berbahasa Makassar ” tuturnya sebagai pejabat utama di Disdukcapil ini.





























