Breaking News

Radio Player

Loading...

Waspadai! Ini Dia Mimpi Buruk bagi Para Pendaki

Kamis, 6 Maret 2025

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Jakarta, DNID.co.id- Acute mountain sickness (AMS) menjadi salah satu kondisi yang patut diwaspadai para pendaki gunung. Gunung boleh jadi memberikan kesegaran dan keindahan alam.

Adapun itu, gunung tak melulu menyoal sesuatu yang indah. Ada juga kondisi yang perlu diwaspadai saat naik gunung, salah satunya AMS.

Secara medis, AMS dikenal juga dengan altitudes sickness atau penyakit ketinggian. Penyakit ini juga menggambarkan kondisi edema paru pada dataran tinggi.

ads

Melansir dari Healthline,Rabu (5/3/25), kondisi ini biasa terjadi pada ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagian besar kasus altitudes sickness bersifat ringan dan cepat sembuh. Namun dalam beberapa kasus, altitudes sickness bisa menjadi parah dan memicu komplikasi pada paru-paru atau otak.

Salah satu penyebabnya adalah kadar oksigen dan tekanan udara yang lebih rendah saat berada di ketinggian.

Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri saat berada di ketinggian. Kondisi ini bisa mengakibatkan ‘mabuk gunung akut.

Tak hanya itu, faktor tenaga saat mendaki gunung juga berperan dalam memicu AMS. Misalnya, memaksa diri untuk mendaki gunung dengan cepat.

Altitudes sickness atau penyakit ketinggian bisa memicu sejumlah gejala tergantung tingkat keparahannya. Gejala biasanya akan muncul satu hari setelah mencapai ketinggian atau langsung setelahnya.

Dalam kasus ringan, seseorang bisa saja mengalami gejala ini, antara lain:

– pusing;
– sakit kepala;
– nyeri otot;
– insomnia;
– mual-muntah;
– mudah marah;
– kehilangan selera makan;
– tangan, kaki, dan wajah bengkak;
– detak jantung cepat;
– sesak napas saat beraktivitas fisik.

Sementara itu, pada kasus yang parah, AMS telah memengaruhi organ jantung, paru-paru, otot, hingga sistem saraf, antara lain:

– batuk;
– sesak napas;
– kulit pucat;
– hilangnya keseimbangan;
– menarik diri dari lingkungan sosial.

Pendaki mana pun berisiko mengalami AMS. Hal ini utamanya sangat mungkin terjadi pada mereka yang mendaki dengan gerakan cepat dan mencoba mencapai ketinggian ekstrem.

Tak hanya itu, orang dengan riwayat anemia, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru juga berisiko mengalami AMS. Selalu konsultasikan rencana mendaki gunung dengan dokter jika Anda termasuk ke dalam kelompok berisiko.

Simpan Gambar:

Penulis : 02 MR

Editor : Admin

Sumber Berita : Redaksi Sulsel

Berita Terkait

“Harmoni Rumbia 2025” Diduga Tebang Hutan Lindung di Jeneponto, Ini Penjelasan KPH Kelara
Kapolda Sulsel Pimpin Apel Pemberangkatan 100 Personel Satbrimob BKO ke Aceh untuk Tugas Kemanusiaan
Masyarakat Lingkar Tambang kembali Berunjuk Rasa Tuntut Menteri ESDM Cabut IUP CV Hadap Karya Mandiri
KPT Desak Kejati Sulsel Evaluasi Penanganan Kasus Pupuk Rp6 Miliar di Jeneponto
Dompet Dhuafa Kirim 11 Truk Bantuan Kemanusian Untuk Penyintas Bencana Sumatera
Thorcon Sosialisasikan Nuklir di Desa Perlang
Pemkab Bangka Tengah Gandeng Thorcon, Fun Run 2025 Diikuti 1.500 Peserta
DPRD Bangka Tengah Bedah Rencana PLTN Thorcon di Pulau Kelasa
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 19:45 WITA

“Harmoni Rumbia 2025” Diduga Tebang Hutan Lindung di Jeneponto, Ini Penjelasan KPH Kelara

Jumat, 26 Desember 2025 - 13:54 WITA

Kapolda Sulsel Pimpin Apel Pemberangkatan 100 Personel Satbrimob BKO ke Aceh untuk Tugas Kemanusiaan

Kamis, 25 Desember 2025 - 12:04 WITA

Masyarakat Lingkar Tambang kembali Berunjuk Rasa Tuntut Menteri ESDM Cabut IUP CV Hadap Karya Mandiri

Rabu, 24 Desember 2025 - 19:14 WITA

KPT Desak Kejati Sulsel Evaluasi Penanganan Kasus Pupuk Rp6 Miliar di Jeneponto

Rabu, 24 Desember 2025 - 13:30 WITA

Dompet Dhuafa Kirim 11 Truk Bantuan Kemanusian Untuk Penyintas Bencana Sumatera

Rabu, 24 Desember 2025 - 13:30 WITA

Thorcon Sosialisasikan Nuklir di Desa Perlang

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:19 WITA

Pemkab Bangka Tengah Gandeng Thorcon, Fun Run 2025 Diikuti 1.500 Peserta

Selasa, 23 Desember 2025 - 08:29 WITA

DPRD Bangka Tengah Bedah Rencana PLTN Thorcon di Pulau Kelasa

Berita Terbaru