Luwu Raya, DNID.co.id – Melonjaknya harga kakao, khususnya di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi anugerah tersendiri bagi para petani kakao, namun dibalik mahalnya harga kakao, ternyata menjadi ancaman para petani kakao dengan para pencuri buah kakao yang anak masih dibawah umur terjadi akhir-akhir ini.
Salah satu daerah di Luwu Utara yang marak terjadinya pencurian buah kakao terjadi di daerah Desa Buangin Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara.
Sejumlah warga Desa Buangin mengeluhkan seringnya terjadi aksi pencurian buah kakao yang di lakukan di kebun para warga, kejadian sudah sangat meresahkan sebab sudah berulang kali terjadi beberapa bulan terakhir ini, namun pelaku rata rata dibawah umur yang didapat, seperti kemarin Kamis (26/6/2025) di tangkap lagi dua anak dari Dusun Rante Bone Desa Buangin.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disampaikan Kapolsek Sabbang, IPTU Junaidi pada media ini, Jumat 27 Juni 2025 bahwa, sekira pukul 17.00 WITA melalui Bhabinkamtibmas AIPTU Gervas, TBM menangkap Pento dan Faiti (18) mencuri buah kakao warga di Dusun Tobebesuk Desa Buangin.
Salah satu warga Desa Buangin Yoel mengatakan bahwa, kebun kakao yang terletak di dusun Rantepasang, Tobebesuk dan di Desa Tete Uri sudah sering kali kecurian, dimana saat ia hendak memanen buah kakao miliknya, pagi peralatan seperti karung dan ember sudah ia siapkan, saat memasuki batas kebunnya ia melihat kulit kakao sudah berserakan di sekitar pohon kakao miliknya tersebut. Terpaksa ia gigit jari karena buah yang ia harapkan ternyata sudah di petik orang.
Dan juga pernah hilang biji kakao yang sudah kering di rumah dan sampqi saat ini bekum di tahu siapa yang curi.
Menurutnya, para pencuri tersebut lebih dari satu orang sebab di lihat dari caranya mengambil buah itu di beberapa pohon ada yang menggunakan parang dan ada juga yang hanya menatap paksa atau di putar sehingga lepas dari batangnya.
“Iya, pencurian buah kakao disini sudah sering sekali terjadi, kasihan kita kalau begini, baru mau di petik ternyata sudah habis di curi orang,” sebutnya pada media ini, Jumat (27/6/2025).
Lanjut dia katakan, aksi para pencuri itu di lakukan pada siang hari (jam makan) dan sore, malam hari waktu tersebut warga sudah tidak berada lagi di kebun mereka dan disitulah kelompok pencuri itu menjalankan aksinya dengan menggunakan penerang handphone.
Maraknya pencurian itu di picu karena harga kakao saat ini sedang melambung tinggi dan anak anak mencuri untuk membeli data untuk judi online dan beli minuman berupa ballok.
Mereka mengupas kulit buah kakao itu lalu buahnya yang dia bawa pulang berdasarkan jejak yang mereka tinggalkan.
“Pencuri itu dia belah baru timbang basah, mereka langsung menjual karena harganya masih mahal sampai hati ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, aksi pencurian sudah bikin kesal dan sudah sangat meresahkan dan kejadian itu bukan hanya dirinya, beberapa warga juga mengeluhkan hal tersebut. Bahkan parahnya ada warga yang sudah memetik buah kakaonya dan sudah di kumpul pencuri tidak punya hati itu langsung menggasak tidak meninggalkan satu pun dipohon.
Dan sampai saat ini pelaku sudah ada di Mapolsek Sabbang, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
*** Megasari/Yustus
Penulis : Megasari/Yustus
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel