BeritaQ.com, Surabaya – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) dan Promosi GenRe memperingati Hari Aids sedunia. Jumat hingga Minggu (13-15 November 2020) di Surabaya Suites Hotel.
Hadir dalam acara, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., koordinator bidang KSPK, Dra. Suhartuti, M.M., Ketua Umum Insan GenRe Jawa Timur, Haydar Iskandar, Ketua atau pengurus COE kelompok PIK-R, dan para ketua GenRe Kota/ Kabupaten, serta para undangan lainnya. Sabtu (14/11/20)
Dalam kesempatan itu pak Teguh panggilan akrab Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, menerangkan bahwa Program KB bukan sekedar kontrasepsi atau jumlah anak. Melainkan upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Upaya tersebut dilakukan melalui Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga, dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga.
“Program KB bukan hanya program bagi orang tua saja, akan tetapi juga program bagi adik-adik remaja juga, seperti yang saya sampaikan tadi selain mengenai Alat Kontrasepsi Program Bangga Kencana juga memiliki program untuk merencanakan terwujudnya keluarga yang sejahtera dimana itu dimulai dari remaja.
Untuk Menciptakan Kesejahteraan dalam Berkeluarga kita tidak bisa lagi memegang prinsip Bagaimana nanti tetapi harus kita rubah paradigma kita menjadi Nanti Bagaimana. Untuk itu perlu persiapan yang matang bagi para Remaja, diantaranya yang harus dipersiapkan dengan baik adalah usia pernikahan, jumlah anak, jarak melahirkan,” terang Teguh.
Terkait penyakit AIDS Teguh menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur secara total kumulatif ada diperingkat pertama di seluruh Indonesia.
“Pada laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 29 Mei 2020, tentang Perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2020. Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan dari Tahun 1987 sampai dengan Tahun 2020 Jawa Timur ada di peringkat pertama dengan total kasus 79.577 dengan perincian HIV 58.673 kasus dan AIDS 20.904 Kasus.
Bedasarkan data dari Kemenkes RI mencatat persentase kumulatif AIDS dari tahun 2005 – 2019 tertinggi pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 63,1%. Artinya enam dari sepuluh penderita AIDS berada pada kelompok umur 20 – 39 tahun sehingga bisa disimpulkan bahwa sebagian besar penderita AIDS di Indonesia adalah kaum millenial. Jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul setelah 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda,” jelas Teguh.
Teguh juga menjelaskan BKKBN sebagaimana amanah UU No. 52 Tahun 2009, memiliki tugas untuk melakukan pembangunan keluarga dimana pembangunan ketahanan remaja merupakan bagian didalamnya.
“BKKBN telah menetapkan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja sebagai salah satu dari 4 proyek prioritas BKKBN yang mendukung Proyek Prioritas Nasional, yakni Pemenuhan ketersediaan alkon (alat kontrasepsi), Promosi pengasuhan 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), Penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja, dan Peningkatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berbasis komunitas. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melakukan Sosialisasi PKBR terhadap GenRe dan Kelompok PIK-R,” lanjutnya.
Dijelaskan lebih lanjut, GenRe (generasi berencana) adalah bagian program KB yang ditujukan kepada anak-anak remaja. Tujuannya agar mereka memiliki pengetahuan, pemahaman tentang konsep keluarga berencana, sehingga memiliki sikap positif dan berperilaku yang bertanggung jawab (bagi dirinya, keluarga, lingkungan, negara, dan agamanya). Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang program Generasi Berencana, mereka akan memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menata masa depannya termasuk kesiapan kehidupan berkeluarga.
“Sosialisasi dan promosi Program BANGGA KENCANA khususnya Program Generasi Berencana (GenRe) secara massif perlu kita lakukan melalui berbagai media dan kesempatan. Namun sebelum melakukan promosi perlu kita siapkan tenaga-tenaga yang berkompeten dan memahami permasalahan remaja. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi pelaku dan pengelola program GenRe adalah melalui kegiatan Workshop PKBR yang sedang kita laksanakan sekarang ini dengan materi-materi PKBR yang sudah dikembangkan dan didesain agar mudah dipahami para remaja dan masyarakat,” jelas Teguh.
Teguh berharap melalui kegiatan Promosi GenRe dan Workshop PKBR ini para peserta dapat lebih memahami materi-materi yang disampaikan untuk dijadikan bekal dalam memberikan sosialisasi dan mempromosikan program GenRe kepada remaja sebagai bentuk rasa kebersamaan dan kepedulian antar teman sebaya serta menunjukkan peran nyata dalam berbagai aktivitas dalam rangka mewujudkan Generasi Emas Harapan bangsa.
Diakhir sambutannya, Teguh berpesan dalam menyikapi wabah pandemi virus Covid-19 agar selalu menaati protokol Kesehatan dalam melakukan berbagai aktifitas sebagai upaya kita untuk mencegah penularan virus Covid-19 melalui perilaku 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sesering mungkin dengan air mengalir. (NHC/Hum)