Breaking News

Radio Player

Loading...

Membaca Al-Qur’an Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita

Minggu, 18 September 2022

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

ALQURAN adalah kitab yang mulia dan juga pedoman bagi umat muslim, mengapa? Karena dengan ALQURAN, hidup kita akan tenang dan jauh dari permasalahan. Kenapa demikian? Karena Alquran adalah cahaya ilahi dan penyejuk hati.

Hanya dengan membacanya, hati ini berasa bernyanyi. Pada umumnya seperti lagu cinta dan kasih sayang yang membawa perasaan. Rasanya ingin sekali bernyanyi lama-lama dengan lantunan pada setiap ayat Alquran.
Maka dari itu mari kita selami Alquran dengan membaca dan mengahafalnya, insyaallah akan menjadi syafaat kita kelak.

Kita jadikan Alquran sebagai teman hidup kita, istilah populernya bermesra-mesraan kayak suami istri, meskipun single bagi yang belum.

ads

Berikut lima prinsip tentang Alquran yang selayaknya diterapkan dalam kehidupan kita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

[irp]

1. Menghafal tidak harus hafal

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Alquran dalam kurun waktu 20 tahun.

Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan hanya untuk menghafal.

[irp]

2. Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah waktu khusus untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.

Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.

Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, bahkan bergadang demi melihat bola, tanpa ketib alias penghlihatan kita fokus ke depan terus, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan? Apalagi kalau lancar, sudah tau pula kan.

So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘pass’.

[irp]

3. Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Qur’an

Kondisi hati yang tepat dalam menghafal adalah bersyukur bukan bersabar. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan?

Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Alquran diturunkan bukan sebagai beban. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Alquran.

[irp]

4. Senang dirindukan ayat

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe.

Coba dibaca arti dan tafsirnya.

Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.

[irp]

5. Menghafal sesuap-sesuap

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang.

Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.

Menghafal-pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “‘amma” diulang-ulang.
Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

Oleh: Mas Andre Hariyanto

Penulis Aktif Menggeluti Kajian Media & Kadiv. Jurnalis Dewan Pimpinan Wilayah Penggiat Anti Narkoba Indonesia Prov. D.I Yogyakarta

Berita Terkait

Oknum Kakon di Tanggamus, diduga Korupsi DD Tahun 2023-2024, Anggaran Ketahanan Pangan dan Fisik Jadi Sorotan
Braza, Siswa 11 Tahun, Tampilkan Silat Daerah di Pesta Pernikahan 
Puluhan Jurnalis Talangpadang, Gelar Ngobar, Perkuat Silahturahmi
Pembangunan Jalan Waynipah–Tampang Tua, Antara Komitmen Hijau dan Keadilan Sosial
Dua Dapur MBG Mulai Beroperasi di Suka Bandung, Kepala Pekon Beri Apresiasi
Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah Warga di Pekon Penantian, Pulau Panggung
LSM Seroja Tanggamus Telusuri Dugaan Ketidakwajaran Dana Publikasi di Kecamatan Sumberejo
DPD ABPEDSI Kabupaten Tanggamus Gelar Kunjungan Kerja ke DPK Limau
Berita ini 4 kali dibaca
Tags:

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:46 WITA

Oknum Kakon di Tanggamus, diduga Korupsi DD Tahun 2023-2024, Anggaran Ketahanan Pangan dan Fisik Jadi Sorotan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 13:43 WITA

Braza, Siswa 11 Tahun, Tampilkan Silat Daerah di Pesta Pernikahan 

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:28 WITA

Puluhan Jurnalis Talangpadang, Gelar Ngobar, Perkuat Silahturahmi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:05 WITA

Pembangunan Jalan Waynipah–Tampang Tua, Antara Komitmen Hijau dan Keadilan Sosial

Senin, 13 Oktober 2025 - 15:03 WITA

Dua Dapur MBG Mulai Beroperasi di Suka Bandung, Kepala Pekon Beri Apresiasi

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:20 WITA

Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah Warga di Pekon Penantian, Pulau Panggung

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:46 WITA

LSM Seroja Tanggamus Telusuri Dugaan Ketidakwajaran Dana Publikasi di Kecamatan Sumberejo

Minggu, 12 Oktober 2025 - 20:51 WITA

DPD ABPEDSI Kabupaten Tanggamus Gelar Kunjungan Kerja ke DPK Limau

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Polres Maros Bongkar Peredaran Sabu Via Online,Amankan Belasan Gram Sabu

Senin, 20 Okt 2025 - 16:34 WITA

Sosial Politik

Maknai Nilai Perjuangan, Golkar Makassar Gelar Ziarah ke TMP Panaikang

Senin, 20 Okt 2025 - 16:09 WITA