DNID, SULAWESI SELATAN – Pemerintah Kabupaten Toraja Utara (Torut) bersama stakeholder dan TNI berkomitmen melakukan percepatan penanggulangan stunting.
Hal tersebut perlu dilakukan dari tahun 2022 angka stunting di Toraja Utara masih tinggi 34,1% dan tahun 2023 ini belum ada data lengkapnya untuk menurunkan hingga 14 persen angka target nasional.
Wakil Bupati Toraja Utara Salvius Pasang didampingi Kadis Kesehatan Elisabeth Baru di rakor Forkompimda (5/12/2023) kemarin, pada media ini via whatsapp, Rabu 6 Desember 2023 mengatakan bahwa, dengan adanya kolaborasi seluruh pihak dan TNI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Torut optimistis dapat turunkan prevalensi stunting di Bumi Pongtiku julukan Toraja Utara.
“Kalau target nasional 14 persen, kami yakin dan usahakan bisa melampaui dengan inovasi Sikamasean dan kolaborasi dengan stakeholder serta TNI,” sebutnya.
Lebih lanjut Sekda Torut menjelaskan bahwa, permasalahan stunting memang bukan masalah mudah. Stunting adalah masalah kompleks. Tidak bisa diselesaikan tanpa adanya kerja sama antara seluruh pihak, maka dari itu ia meminta seluruh elemen berkomitmen untuk memberantas stunting.
Sementara itu, Dandim 1414 Tana Toraja, Letkol Arm Bani K Sepang yang hadir di rakor tersebut yang bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Torut menyampaikan bahwa, stunting tidak bisa selesai jika hanya kita tahu satu masalahnya lalu kita lakukan intervensi, tidak semudah itu, tapi banyak faktor. Mulai dari kurang gizi, lingkungan dan sebagainya,” ucap Bani Sepang, seraya menambahkan bahwa stunting juga menjadi prioritas TNI Angkatan Darat dalam membantu pemerintah untuk mengatasi penurunan angka stunting.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya