Berita Harian Makassar – DNID.co.id, Beredar di media sosial, isi curhatan seorang anak yang diduga telah dilecehkan oleh ayah tirinya berinisial (I). Kabarnya, terduga pelaku merupakan seorang salah satu oknum dosen di Politeknik Ilmu Pelyaran (PIP) Makassar.
Dari pesan whatsapp yang beredar, korban mengaku mengalami pelecehan seksual dari ayah tirinya sejak tahun 2017-2022. Tak sendirian, ia juga mengatakan bahwa adik-adiknya juga turut menjadi korban kebejatan sang ayah tiri.
“Sy korban pclecehan seksual sedari tahun itu karna sy baru masuk sma kls 1 dan adekku masih ada smp/sd/sd kls 2, pelakunya dosen pip dan korbannya banyak melainkan sy sbg anak tiri sy butuh ruang untuk menyuarakan mohon bantuannya kak admin sebagaimana bisanya saya dan adik adik sy,” ungkapnya.
Lebih lanjut, korban menceritakan bermula sejak perkenalan ibunya dengan seorang pria pada 2015 yang kemudian menikah pada tahun 2017. Sejak saat itu, korban dan adik-adiknya tinggal di rumah ayah tirinya yang berada di Kelurahan Samata Kabupaten Gowa.
“sy masih smp sudah dibawa sama adek”ku ke rumahnya yang ada di samata-gowa, pertama-tama adek saya berumur 13 tahun dia masuki kak ke kamarnya di tindih, dipaksa berhubungan badan dan ini bapak tiriku memaksa untuk mengisap p*enis nya kak,”tuturnya.
Akibat dari kejadiaan tersebut, adik korban mengalami trauma. Sialnya, ibunya tidak percaya kejadian yang dialami anaknya.
Selanjutnya, korban menceritakan pengalamannya sendiri. Ia mengaku juga mengalami pelecehan seksual dari ayah tirinya bahkan berulang kali.
“disaat tengah malam saya kak istirahat setelah pulang sekolah sy tdr di depan tv ruang tengah dan ini pelaku tiba tiba pegang di bagian dada ku kak,… pas ka bangun sadar dia langsung lari dan sdh beberapa kali terjadi,”ujarnya.
Sial bagi dirinya, keluarga tak juga percaya meski ia telah menceritakan kejadian tersebut kepada keluarganya.
“sy sudah jujur ke keluargaku dan lagi-lagi tidak bisa apa apa karna sy tdk dipercaya dan dikira masih kecil,”ujarnya.
Tak hanya mendapatkan tindakan kekerasan seksual saat berada di rumah, korban juga mengungkapkan bahwa dirinya kerap mengalami tindakan tersebut saat diantar ke sekolah oleh ayah tirinya. Agar tak mengadukan hal tersebut pada ibunya, korban lantas diberi uang sebesar seratus ribu.
Saat ini korban yang mengalami trauma mengaku sedang menjalani terapi psikiater sebab bukan hanya kekerasan seksual yang dialami, bahkan kekerasan secara verbal sampai kekerasan secara fisik juga dialami korban berserta adik-adiknya.
Hingga tulisan ini dimuat, belum ada informasi resmi dari pihak Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Penulis : Renaldy Pratama
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan
Sumber Berita : Redaksi Sulawesi Selatan