Luwu Raya, DNID.co.id – Adalah Kalobong (60), seorang janda tua miskin yang tinggal di Gubuk Reyot, Dusun Rante Bone, Desa Buangin Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan, mengharapkan bantuan bedah rumah dari Pemerintah agar rumahnya menjadi layak huni. Saat ini rumahnya hanya beralaskan tanah dan berdinding bilik yang penuh dengan tambalan baliho, serta terpal bekas, Minggu, (25/5/2025).
Kalobong mengatakan, tinggal di gubuk reyot bersama lima orang anaknya. Dengan raut wajah yang sedih dan meneteskan air mata, Kalobong mengaku, dia tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya. Karena pekerjaan janda miskin punya anak 5 orang dan semua tak bersekolah dan hanya dibawah keluarganya dan untuk hidup sehari harinta hanya mengandalkan anaknya bernama Layuk yang pekerjaan tak menentu dan biasa dipanggil warga untuk gajian sehari. Terkadang mereka dalam sehari tidak mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-harinya. Janda tua ini hanya dirumah dan berjuang bersama anaknya yang bernama Layuk (32) mencari rezeki karena suaminya sudah lama meninggal dunia.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau sedang merenung dan melihat anak yang lagi tidur saya merasa sedih. Mereka tidur dengan alas seadanya saja. Ditambah kondisi rumah yang terlihat amburadul, dinding bilik yang sudah ditambal menggunakan terpal dan baliho. Keinginan untuk perbaiki rumah tentu saja ada, cuma kan tidak punya uang. Kerjaannya anak saya buruh harian begini, kadang ada kadang tidak. Bahkan kadang tidak dapat uang. Jadi terpaksa harus menghutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” sebutnya.
Lanjutnya, saat ini dia sudah pasrah dengan apa yang dialaminya. Namun Kalobong berharap, dia mendapat bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, agar tempat tinggal miliknya bisa lebih layak untuk ditinggali.
“Saya haya bisa berdoa saja, semoga ada yang membantu. Harapannya semoga kayak orang-orang yang dapat bantuan bedah rumah di kampung saya ini, biar rumah bisa lebih layak lagi untuk ditempati,” tambah janda tua miskin.
Sementara itu, Kepala Dusun Rante Bone mengatakan bahwa, kondisi rumah Kalobong memang menghawatirkan. Sudah lama saya usulkan untuk brdwh rumah sampai saat ini tidak ada jawaban dari pemerintah. Dia hanya mendapat PKH itupun di gelomvang kedua baru masuk, dana diterima per triwulan Rp900.000,- dan untuk anaknya yang buta baru satu kali ditahun 2025 juga Rp900.000,-.
“Kondisinya memang sudah reyot, semoga pihak pemerintah bisa memberikan bantuan bedah rumah kepadanya,” terangnya.
Untuk sekadar diketahui bahwa, ditshun 2024 tidak dapat beras kasihan apalagi sampai hari ini.
*** Mega/Yustus
Penulis : Mega/Yustus
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel