Luwu Utara, DNID Sulsel – Perayaan Natal menjadi momen reflektif bagi umat Kristiani. Natal membawa manusia pada perenungan yang mendalam tentang iman, harapan, kerendah-hatian, dan kepedulian.
” Seharusnya Natal dirayakan dengan kesederhanaan. Sederhana bukan berarti tanpa makna. Sebaliknya, kesederhanaan menyimpan banyak makna. Yang terpenting adalah bagaimana umat untuk selalu menempatkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun bermasyarakat,” sebut Ir Dewi Sartika Pasande, M.Sc, Owner PT Jas Mulia yang juga bakal calon anggota legislatif (DPR RI) dari Partai Demokrat pada awak DNID media, Jumat (9/12/2022).
Dewi menambahkan, rayakan Natal dengan kesederhanaan, cukupkan diri dengan apa yang ada. Jangan memaksakan sesuatu yang belum bisa kita raih.
“Namun, jika terus menghadirkan Allah, pasti Dia akan mencukupi apa yang kita perlukan,” pesan Dewi Sartika Pasande (DSP) yang juga Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Pusat Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PP PMTI) dan Ketua Bidang Luar Negeri Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR).
Pesan tersebut disampaikannya bahwa, perayaan Natal menjadi momen reflektif bagi umat Kristiani. Natal membawa manusia pada perenungan yang mendalam tentang iman, harapan, kerendah hati, dan kepedulian.
Seyogyanya Natal dirayakan dengan kesederhanaan. Sederhana bukan berarti tanpa makna. Sebaliknya, kesederhanaan menyimpan banyak makna. Terpenting adalah bagaimana umat untuk selalu menempatkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun bermasyarakat.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya