DNID, SULAWESI SELATAN – Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS) adalah lembaga keuangan yang 100 persen dimiliki anggota dan dikelola oleh putra-putri Toraja 100 persen Katolik 100 persen Indonesia. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih besar terhadap perkembangan Credit Union di Indonesia. Apalagi di tengah derasnya investasi asing di industri keuangan, peran Credit Union di tanah air seharusnya terus diperkuat dan diperluas sebagai penyeimbang.
Tempat Pelayanan (TP) Saluampak Credit Union Sauan Sibarrung mengadakan kegiatan pelatihan ekonomi mengenai bagaimana cara mengatur keuangan anggota (pribadi) dengan Financial Literacy (FL), atau ‘Me and My Money’, Jumat 15 Maret 2024.
Pelatihan tersebut berlangsung di Ruang Gedung Gereja Katolik Santo Yakobus To’ Bau, Dusun Lagego’, Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sebagai gerakan kemandirian ekonomi rakyat sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945, negara wajib melindungi gerakan credit union di Indonesia.
Pelatihan FL tersebut sebagai pemateri Erny Pare Datu dan Berta Jama beserta staf TP Saluampak CUSS bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) Antonius Julianus. Peserta diajak untuk mengulas pola pemikiran anggota CUSS. Rata-rata orang mayoritas jarang membuat rencana anggaran keluarga (RAK) atau mungkin rata-rata hanya sedikit, untuk kedepannya, bahkan banyak mempunyai prinsip bahwa, hidup itu mengalir seperti air.
” Sebagai contoh jika seorang hidup selama 70-80 bahkan lebih, dan ingin pensiun di usia 50-60 tahun, itu berarti akan ada 30 tahun hidup tanpa penghasilan. Selain itu, dibahas pula perbedaan antara kebutuhan atau Needs dan keinginan atsu Wants dikarenakan banyaknya masyarakat umum yang masih tidak dapat membedakan kedua hal tersebut,” terang Erny Pare Datu.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan