Breaking News

Radio Player

Loading...

Kementan RI Beberkan Langkah Antisipatif Hadapi Musim Kemarau Panjang

Jumat, 21 Juni 2024

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Dnid.co.id-Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan langkah antisipatif untuk menghadapi musim kemarau panjang yang diproyeksikan berdampak signifikan pada sektor pertanian nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan, langkah antisipatif telah dipersiapkan sejak Oktober 2023. Beberapa di antaranya,yakni peningkatan infrastruktur pompa hingga rehabilitasi jaringan irigasi tersier.

“Beberapa inisiatif yang disiapkan Kementan antara lain peningkatan infrastruktur pompa untuk pengairan lahan sawah tadah hujan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, optimalisasi penggunaan lahan rawa, serta peningkatan kapasitas dan manajemen waduk bendungan,” ungkap Mentan Amran, Kamis (20/6/2024).

ads

Sebelumnya,Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan musim kemarau 2024 akan berlangsung panjang, mulai Juni hingga September, dengan puncaknya pada Agustus. Oleh karena itu, Mentan Amran meyakini perlu segera melakukan antisipasi terhadap kinerja produksi pangan dalam negeri, termasuk El-Nino 2023 yang dampaknya masih berlanjut ke 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kementan juga menilai pentingnya mengembangkan teknologi budidaya pertanian hemat air dan gerakan panen air hujan juga diperkenalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan terhadap dampak kekeringan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan luas tanam padi selama periode Oktober 2023 – April 2024 sebesar 6,55 juta hektar, mengalami penurunan 3,83 juta hektar atau 36 persen dibandingkan rata-rata periode yang sama tahun 2015-2019 sebesar 10,39 juta hektar.

Penurunan luas tanam ini mempengaruhi luas panen padi dan berdampak pada penurunan produksi padi nasional.

“Kementan bersama dengan stakeholder terkait akan terus mengawasi dan melaksanakan langkah-langkah kesiapsiagaan kemarau dengan cermat untuk mengurangi dampak negatif musim kemarau terhadap produksi pangan nasional dan mempertahankan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat,” ujar Mentan Amran.

Saat ini, pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks akibat dampak perubahan iklim ekstrem El Nino, konflik geopolitik, dan dinamika ekonomi global. Hal ini menyebabkan restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan, meningkatnya biaya produksi dan harga pangan, serta potensi krisis pangan.

Sementara itu, pada 2025, dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas (IE) 2045, Kementan akan fokus pada empat program utama yaitu, Ketersediaan, Akses, dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; dan Dukungan Manajemen.

Target produksi komoditas pertanian pada 2025 meliputi: padi sebesar 56,05 juta ton GKG, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton, cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772 ribu ton, kakao 641 ribu ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 405,44 ribu ton, dan daging ayam 4,0 juta ton.

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Lewat One Day One District, Hati Damai Serap Kebutuhan Petani di Bajeng Barat 
Penanaman Jagung Bersama Kapolres Karo
Bupati JKA :  Gerakan Irigasi Bersih & Sawah Pokok Murah Merupakan Langkah Nyata Selamatkan Sawah dan Petani di Padang Pariaman
Akibat Ini, Rp9 Miliar Pembayaran Pabrik Giling Mitra Bulog Masih Gantung
Dinas Pertanian Bone Siap Sidak Kios, Dalih Tambahan Rp3.000 ke Kelompok Tani Disebut Tak Benar
Tindak Kios Nakal, Bupati Bone Geram: Pupuk Subsidi Jual Diatas Het ke Masyarakat
Rakerwil Tani Merdeka Indonesia 2025: Memberdayakan Petani, Memperkuat Komunitas di Sumatera Utara  
GERAKAN TANAM PADI DI DESA BETENGON, DONDO – TOLITOLI
Berita ini 107 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 14:23 WITA

Lewat One Day One District, Hati Damai Serap Kebutuhan Petani di Bajeng Barat 

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:43 WITA

Penanaman Jagung Bersama Kapolres Karo

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 00:55 WITA

Bupati JKA :  Gerakan Irigasi Bersih & Sawah Pokok Murah Merupakan Langkah Nyata Selamatkan Sawah dan Petani di Padang Pariaman

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 16:44 WITA

Akibat Ini, Rp9 Miliar Pembayaran Pabrik Giling Mitra Bulog Masih Gantung

Kamis, 7 Agustus 2025 - 18:50 WITA

Dinas Pertanian Bone Siap Sidak Kios, Dalih Tambahan Rp3.000 ke Kelompok Tani Disebut Tak Benar

Jumat, 1 Agustus 2025 - 06:38 WITA

Tindak Kios Nakal, Bupati Bone Geram: Pupuk Subsidi Jual Diatas Het ke Masyarakat

Selasa, 29 Juli 2025 - 09:08 WITA

Rakerwil Tani Merdeka Indonesia 2025: Memberdayakan Petani, Memperkuat Komunitas di Sumatera Utara  

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:45 WITA

GERAKAN TANAM PADI DI DESA BETENGON, DONDO – TOLITOLI

Berita Terbaru