Breaking News

Radio Player

Loading...

Penetapan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Momentum Rekonsiliasi Kebangsaan

Senin, 17 November 2025

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Arfino Bijuangsa (Pak Subur)

Direktur Eksekutif 2indos

 

ads

Dalam dinamika wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Besar H. M. Soeharto, kita perlu menempatkan pembahasan ini dalam bingkai sejarah yang utuh dan obyektif. Sebagai lembaga pengamat politik yang berfokus pada dinamika kebangsaan, 2indos memandang bahwa penilaian terhadap figur Soeharto harus dilakukan secara komprehensif — tidak hanya dari sisi kontroversi politik, tetapi juga dari kontribusi dan jasa besarnya terhadap bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Sejarah Perjuangan dan Jasa Pak Soeharto

Soeharto adalah bagian integral dari sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Sebagai perwira TNI, ia turut berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang mempertegas eksistensi Republik di mata dunia.

Sebagai pemimpin nasional selama lebih dari tiga dekade, Soeharto meletakkan fondasi pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, dan stabilitas politik yang membawa Indonesia keluar dari masa krisis pasca-kemerdekaan menuju era modernisasi. Meski tidak terlepas dari catatan kritis atas praktik kekuasaan yang terjadi, warisan kebijakan pembangunan dan stabilitas nasional di era kepemimpinannya tetap menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan bangsa.

2. Momentum Rekonsiliasi Kebangsaan

Pembahasan tentang gelar pahlawan untuk Soeharto seharusnya tidak semata-mata dilihat sebagai glorifikasi personal, melainkan sebagai momentum rekonsiliasi kebangsaan. Setelah lebih dari dua dekade reformasi, bangsa Indonesia perlu melangkah ke fase yang lebih dewasa dalam memahami sejarahnya sendiri—menerima keberhasilan tanpa menafikan kesalahan, dan mengakui jasa tanpa menghapus pelajaran dari masa lalu.

Dengan semangat itu, pemberian gelar ini dapat menjadi simbol kedewasaan bangsa dalam memandang sejarah secara utuh, serta memperkuat persatuan nasional di tengah polarisasi politik dan sosial yang masih sering muncul.

Atas dasar penilaian sejarah dan semangat rekonsiliasi tersebut, 2indos berpandangan bahwa penetapan gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto layak untuk dipertimbangkan dan didukung. Gelar ini bukan sekadar penghormatan personal, melainkan pengakuan atas kontribusi besar seorang tokoh terhadap pembangunan bangsa.

Kita tidak memuliakan kesempurnaan, melainkan menghargai jasa yang nyata bagi Indonesia. Dengan memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh bangsa secara proporsional, kita sedang membangun kesadaran sejarah yang lebih matang dan inklusif bagi generasi mendatang.

Penulis : Arfino Bijuangsa

Editor : Red Sumbar

Berita Terkait

Prof. Budu dan Babak Kedua Pilrek Unhas
Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori
Ketika Kepintaran Rakyat Menjadi Ancaman.
Menambang Bencana di Perut Latimojong
Beranda 100 Hari Kerja JKA-RH yang Bermakna: Mampukah Kita Mengimbangi “Speed” Kencang Seorang JKA?
Suara Eks Napiter Bone: Sudah Kembali ke NKRI, Tapi Masih Diabaikan  
Christanti Azis, Inisiator 100 Festival di Padang Pariaman
Diabetes Melonjak Secara Global dan Nasional: Ancaman Kesehatan Masyarakat yang Kian Nyata, Indonesia Termasuk Lima Besar Dunia
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 03:50 WITA

Penetapan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Momentum Rekonsiliasi Kebangsaan

Minggu, 2 November 2025 - 20:09 WITA

Prof. Budu dan Babak Kedua Pilrek Unhas

Sabtu, 1 November 2025 - 00:57 WITA

Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori

Sabtu, 1 November 2025 - 00:47 WITA

Ketika Kepintaran Rakyat Menjadi Ancaman.

Rabu, 24 September 2025 - 14:55 WITA

Menambang Bencana di Perut Latimojong

Selasa, 8 Juli 2025 - 12:04 WITA

Beranda 100 Hari Kerja JKA-RH yang Bermakna: Mampukah Kita Mengimbangi “Speed” Kencang Seorang JKA?

Jumat, 27 Juni 2025 - 16:11 WITA

Suara Eks Napiter Bone: Sudah Kembali ke NKRI, Tapi Masih Diabaikan  

Minggu, 15 Juni 2025 - 02:02 WITA

Christanti Azis, Inisiator 100 Festival di Padang Pariaman

Berita Terbaru