Makassar, DNID.co.id- Pengurus Tae Kwon do Kota Makassar menghadiri rapat pembentukan club/Dojang sabtu ( 12/4/2025) yang dilaksakanan di kediaman Tokoh Masyarakat Tallo , H. Godfried. F.I.P, SH
Pertemuan perdana tersebut telah disepakati membentuk Club/Dojang WARIOR PRATAMA TAE KWON DO CLUB (WPTC) dan sekaligus menyusun pengurus pengurus sebagai berikut :
Penasehat : H.Godfried. F.I.P, SH
Ketua : Ir. Herman maddaung
Sekretaris Ibu Nur Aisyah
Bendahara Ibu Flory Akbar

Dengan Kepala pelatih Muktamarul Ichsan.
Pada pertemuan tersebut juga disepakati untuk membuka Dojang dan merekrut anak anak disekitar jalan Almarkas kelurahana Lembo untuk dilatih menjadi atlet Taw kwon do handal yang diharapkan bisa menjadi atlet Tae Kwon do Handal dimasa depan.
Untuk selanjutnya terkait dengan perekrutan anggota, akan dibahas pada kesempatan lain sambil mempersiapkan dokumen yang menjadi persyaratan pembukaan Club/Dojang yang telah ditentukan oleh Pengurus Tae Kwon Do Indonesia Kota Makassar.
Ketua Dojang Pratama Warrior Club ( WTC) Ir. Herman Maddaung mengatakan bahwa salah satu tujuan pembentukan Dojang/ Club ini adalah untuk merangkul menyalurkan bakat anak muda di wilayah Lembo dan sekitarnya agar dapat menjadi atlet Beladiri Tae kwon do, ” target kita adalah menjadikan Dojang WTC sebagai sumber bibit atltet Beladiri Tae kwon do ke depan” ungkap Herman Maddaung.
Sejarah Taekwondo Indonesia
Taekwondo adalah seni bela diri tradisional Korea yang sudah ada sejak tahun 37 Masehi. Taekwondo berkembang pesat setelah Korea merdeka pada tahun 1945.
Taekwondo Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970, dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF (International Taekwondo Federation) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga lairan Taekwondo yang berafiliasi ke WTF (The World Taekwondo Federation) yang berpusat di Kukkiwon.
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing-masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) yang berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) yang berafiliasi ke WTF dipimping oleh Marsekal Muda Sugiri.
Hingga kemudian kedua aliran ini menyatu menjadi organisasi yang disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) dan berpusat di Jakarta. Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota, angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. (MT)
Penulis : Mursalim Tahir
Editor : Admink
Sumber Berita : Redaksi Sulsel