Breaking News

Judi Adalah Pajak Bagi Kita Yang Tak Mengerti Matematika

Sabtu, 18 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, DNID.co.id “Anak-anak, mari kita duduk melingkar. Kali ini, Pak Guru mau bercerita tentang seorang pria hebat bernama Warren Buffett. Siapa yang pernah dengar namanya?” tanya Pak Guru dengan senyum hangat.

Beberapa siswa mengangkat tangan, sebagian lagi menggeleng.

“Warren Buffett,” lanjut Pak Guru, “adalah salah satu orang terkaya di dunia. Tapi, tahukah kalian? Kekayaannya tidak datang dari lotere, judi, atau keberuntungan instan. Ia membangun kekayaannya perlahan-lahan, dengan kerja keras dan keputusan yang bijaksana.”

Pak Guru mendekat, membuat suasana makin khidmat. “Suatu kali, Buffett pernah berkata, ‘Perjudian dan tiket lotere adalah pajak bagi orang-orang yang tidak mengerti matematika.’ Apa maksudnya? Mari kita bayangkan.”

Bayangkan kalian tinggal di Desa Matematika, tempat semua orang suka berhitung. Suatu hari, Pak Joko, pemilik warung, mengumumkan bahwa ia menjual tiket ajaib. Tiket itu bisa membuat orang kaya mendadak. Hanya dengan Rp10.000, kalian bisa memenangkan Rp10 juta! Wah, semua orang jadi tertarik.

Tapi ada seorang anak cerdas bernama Bimo. Ia memutuskan untuk menghitung peluang menangnya. Ia menemukan bahwa ada satu juta tiket, dan hanya satu yang menang. Peluangnya adalah satu banding sejuta! “Kalau begitu,” pikir Bimo, “lebih baik uangku ditabung atau diinvestasikan. Itu pasti lebih berguna.”

Namun, banyak orang di desa tetap membeli tiket, berharap menjadi kaya. Sebulan kemudian, tidak ada yang menang. Uang mereka habis, dan Pak Joko justru makin kaya dari penjualan tiket itu.

“Anak-anak, bukankah cerita itu mengajarkan sesuatu?” tanya Pak Guru. “Banyak orang tergoda oleh janji mendadak kaya, tetapi mereka lupa menghitung peluang. Seperti kata Buffett, lotere itu bukan soal keberuntungan, melainkan jebakan bagi orang yang tak memahami matematika.”

Pak Guru menghela napas, matanya menatap murid-murid satu per satu. “Di Indonesia, ada banyak cerita seperti ini. Orang-orang menghabiskan uang untuk berjudi, membeli lotere, atau bermain judi online. Tapi apa hasilnya? Kebanyakan dari mereka justru jatuh miskin. Ada keluarga yang hancur karena utang judi. Bahkan, ada yang melakukan kejahatan karena putus asa.”

“Bayangkan, anak-anak,” Pak Guru melanjutkan, “jika uang yang kita gunakan untuk membeli tiket lotere itu kita tabung atau kita investasikan. Dalam beberapa tahun, uang itu bisa bertambah dan membantu kita mewujudkan mimpi. Seperti Warren Buffett, ia tidak pernah mengandalkan keberuntungan. Ia belajar, bekerja keras, dan bersabar. Ia menanam uangnya di tempat yang tepat, dan kini ia adalah salah satu orang terkaya di dunia.”

Pak Guru tersenyum lagi, kali ini lebih dalam. “Jadi, jika ada yang menawarkan kalian jalan pintas menuju kekayaan, ingatlah cerita ini. Kekayaan yang sejati tidak datang dari keberuntungan, tetapi dari kerja keras, perencanaan, dan kesabaran.”

“Anak-anak, jangan mudah tergoda oleh lotere atau judi. Mereka hanya akan membawa kita pada jalan yang salah. Mulai sekarang, mari belajar seperti Warren Buffett. Belajar menghitung, belajar berinvestasi, dan belajar bersabar. Dengan cara itu, kita bisa menjadi orang sukses yang jujur dan bermartabat.”

Pak Guru mengakhiri dongengnya dengan tepukan kecil di papan tulis. “Bagaimana, kalian siap menjadi seperti Warren Buffett?”

Semua siswa serentak menjawab, “Siap, Pak Guru!”

— SELAMA PAGI—

Penulis : Bambang Nur Rahmat

Editor : Admin

Sumber Berita : Redaksi Sulsel

Berita Terkait

Warga Resah, CV Mitra Unggas Jaya Diduga Jadi Sumber Serbuan Lalat
Tangis Bahagia Warga Dusun Kebumen Melepas Keberangkatan Abah Dasum untuk Ibadah Umrah
Kakon Margoyoso Hadiri Peringatan Isra Mi’raj 1446 H di Masjid Nurul Islah
Pejabat Paling Populer di Media Sosial Menteri Asal Muhammadiyah
Bersama DPC Kabupaten/Kota, PWRI DPD Lampung Gelar Rakerda 2025
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus Ditetapkan pada 6 Februari 2025 di Jakarta
Kakon Pulaupanggung Keluhkan Kerusakan Jalan, Harap Perhatian Dinas PUPR
Warna Latar Pas Foto KTP Banyak Pertanyakan, Begini Kata Kadisdukcapil
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 12:50 WIB

Warga Resah, CV Mitra Unggas Jaya Diduga Jadi Sumber Serbuan Lalat

Selasa, 28 Januari 2025 - 20:57 WIB

Tangis Bahagia Warga Dusun Kebumen Melepas Keberangkatan Abah Dasum untuk Ibadah Umrah

Senin, 27 Januari 2025 - 20:20 WIB

Kakon Margoyoso Hadiri Peringatan Isra Mi’raj 1446 H di Masjid Nurul Islah

Senin, 27 Januari 2025 - 00:27 WIB

Pejabat Paling Populer di Media Sosial Menteri Asal Muhammadiyah

Sabtu, 25 Januari 2025 - 08:40 WIB

Bersama DPC Kabupaten/Kota, PWRI DPD Lampung Gelar Rakerda 2025

Jumat, 24 Januari 2025 - 20:17 WIB

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus Ditetapkan pada 6 Februari 2025 di Jakarta

Minggu, 19 Januari 2025 - 05:04 WIB

Kakon Pulaupanggung Keluhkan Kerusakan Jalan, Harap Perhatian Dinas PUPR

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:48 WIB

Judi Adalah Pajak Bagi Kita Yang Tak Mengerti Matematika

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Pengangkutan Biji Timah Ilegal di Belitung Timur, 7 Truk Diamankan

Kamis, 30 Jan 2025 - 20:51 WIB

Ket foto : lapas Narkotika kelas IIA pematang siantar.(ist)

Kriminal Hukum

 8 Warga Binaan Narkotika Dipindahkan

Kamis, 30 Jan 2025 - 19:42 WIB

Serba-Serbi

Yulius: Selamat Ulang Tahun DNID.co.id

Kamis, 30 Jan 2025 - 18:12 WIB