Breaking News

Radio Player

Loading...

Miris, Mengaku Dipaksa Bagi Hasil 50 Persen Oleh Penyidik, Korban Penganiayaan Menolak Mediasi

Selasa, 20 Desember 2022

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR, DNID — Korban penganiayaan (ELV) yang dilakukan oleh mantan Sekcam Sombaopu inisial KRL beberapa bulan lalu, merasa terpukul saat meminta keadilan dan penegakan hukum dari pihak kepolisian.

ELV merasa dirinya justru dijadikan lahan untuk mendapatkan uang lantaran salah satu oknum penyidik dan Kanit di Satreskrim Polrestabes Makassar meminta korban untuk bagi fee dalam tahap mediasi untuk cabut laporan.

Tahap mediasi tersebut berdasar pada Laporan Polisi saat korban ELV melaporkan tindak kekerasan Penganiayaan Di Polrestabes Makassar pada Hari Senin tgl 15 Agustus 2022./ Dengan No LP / STBL : 1439 / VIII / 2022 / Polda Sul-Sel / Restabes Makassar.

ads

Hal itu terungkap setelah tim media DNID mendapat informasi dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa korban (ELV) mengadu padanya (sumber informasi) terkait adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum yang dialaminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah mendapatkan kontak korban (ELV), ia membenarkan terkait ketidakadilan yang dialaminya.

“Betul pak, setelah saya melapor di Polrestabes Makassar, ada upaya mediasi untuk cabut laporan dari penyidik berinisial SLM,” terang ELV saat dikonfirmasi melalui via WA, kamis (15/12/2022).

“Terlapor (KRL) menyediakan uang 50 jt untuk upaya damai, tapi yg buatka kaget karena pihak penyidik meminta 50% dari hasil damai itu jika sepakat, alasannya Pak Kanit yang minta,” lanjut ELV

Upaya damai tersebut diinisiasi oleh pihak kepolisian dengab persetujuan dari pihak pelapor dan terlapor sebagai bentuk komitmen Polrestabes Makassar dalam penerapan Restorative Justice (RJ).

Namun dalam proses mediasi, pihak pelapor kaget setelah ada permintaan penyidik untuk bagi hasil mediasi.

Proses mediasi pun gagal karena pihak pelapor tidak setuju dengan permintaan bagi hasil tersebut, disisi lain pihak terlapor (KRL) tidak menyetujui beberapa syarat yang diajukan pihak pelapor (ELV).

Setelah gagal mediasi, permintaan bagi hasil tidak sampai disitu saja. Setelah korban meninggalkan Polrestabes Makassar, korban kembali dihubungi oleh penyidik (SLM) untuk kembali ke ruangan Kanit bicarakan soal permintaan bagi hasil.

“Waktu mauka pulang, ditelpon ka sama penyidik untuk kembali keruangan, katanya ada yang mau dia bicarakan,” jelas ELV.

“Waktuku naik diruangan ketemu itu penyidik, dia (penyidik inisial SLM) bilang sudahmi bicara sama Kanitnya, katanya mauji biar 10 jt sj,” sambungnya.

Kanit Reskrim inisial JLN saat dikonfirmasi secara lansung di ruangannya menjelaskan bahwa tidak ada permintaan seperti itu.

“Tidak ada permintaan seperti itu, siapa yang bilang ?,” Terang Kanit Reskrim tersebut, jumat (16/12/2022).

“Demi Allah, tidak ada permintaan seperti itu, saya tidak pernah menyebutkan kalau saya meminta untuk bagi hasil mediasi, tapi saya tidak tahu kalau penyidiknya mengatakan seperti itu. Sebentar saya panggil penyidiknya (SLM),” lanjut Kanit Reskrim dengan sumpahnya yang menangani Unit Tipidum di Polrestabes Makassar.

Ia juga menerangkan, kasus itu sudah putus, terlapor dikenakan pasal 352. Terlapor menjalani masa percobaan selama 1 bulan.

“Saya hanya berharap mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum atas apa yang kualami pak,” harap korban penganiayaan (ELV).

“Saya ditampar, rambutku ditarik, dipukuli, kenapa hukuman yang dikenakan seringan itu,” tutupnya dengan penuh harap.

Berita Terkait

Viral Dugaan Pelat Bodong Milik Pejabat Polrestabes Makassar, Aktivis Minta Propam Usut Tuntas
Kapolres Jeneponto Atensi Kasi Propam Selidiki Dugaan Oknum Polisi Dapat Jatah Solar Subsidi di SPBU
Tiga Pemuda Bone Diciduk Dini Hari, Polisi Bongkar Jaringan Sabu Antar-Kelurahan
Pelarian Berakhir di Kolaka,Residivis Curanmor Dihadiahi Timah Panas Polisi
Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan
Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan
Kasus Jambret Viral Terungkap! Tiga Pemuda di Makassar Ditangkap Polsek Panakkukang
Salah Paham Berujung Penganiayaan, Kadus dan Warga Desa Tanjonga Saling Lapor Polisi
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:26 WITA

Viral Dugaan Pelat Bodong Milik Pejabat Polrestabes Makassar, Aktivis Minta Propam Usut Tuntas

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:12 WITA

Kapolres Jeneponto Atensi Kasi Propam Selidiki Dugaan Oknum Polisi Dapat Jatah Solar Subsidi di SPBU

Kamis, 9 Oktober 2025 - 09:00 WITA

Pelarian Berakhir di Kolaka,Residivis Curanmor Dihadiahi Timah Panas Polisi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:35 WITA

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:31 WITA

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:22 WITA

Kasus Jambret Viral Terungkap! Tiga Pemuda di Makassar Ditangkap Polsek Panakkukang

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:08 WITA

Salah Paham Berujung Penganiayaan, Kadus dan Warga Desa Tanjonga Saling Lapor Polisi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 14:58 WITA

Parah! Oknum Polisi Diduga Terlibat Dapat Jatah Solar Subsidi Ilegal di SPBU Jeneponto

Berita Terbaru