Makassar, 01/07/2023). DNID Sulsel Sudah hampir 6 (enam) bulan lamanya kasus kematian Virendy Marjefy Wehantouw (19) mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas), belum dapat dituntaskan penyidikannya oleh Satreskrim Polres Maros untuk mengungkap secara terang benderang penyebab terbunuhnya putra seorang wartawan senior di Sulsel yang juga Anggota Dewan Penasehat PWI Sulsel.
Atas dasar itu dan melihat penanganan perkara oleh penyidik Satreskrim Polres Maros yang dinilai tidak profesional serta tidak mencerminkan keadilan hukum bagi pihak keluarga almarhum Virendy, sehingga tim kuasa hukum dari YK&Partners yang dipimpin Yodi Kristianto, SH, MH melayangkan surat resmi tertanggal 05 Juni 2023 yang ditujukan kepada Kapolda Sulsel.
Pengacara Yodi Kristianto kepada awak media, Kamis (29/06/2023) menyebutkan, dalam suratnya yang turut ditembuskan kepada Dirreskrimum Polda Sulsel, Irwasda Polda Sulsel, Kabid Propam Polda Sulsel, Kabag Wassidik Ditreskrimum Polda Sulsel dan Kapolres Maros, pihaknya meminta Polda Sulsel segera menuntaskan kasus tersebut dengan melakukan gelar perkara khusus dan memohon penanganan kasus ini ditarik dari Satreskrim Polres Maros untuk dialihkan ke Ditreskrimum Polda Sulsel.
“Di surat itu, selain mempersoalkan perihal penanganan perkara yang kami nilai tidak profesional, penetapan tersangka terkesan kontroversial, penerapan pasal pidana hingga tidak ditahannya terangka, kami juga minta sejumlah petinggi Unhas ikut diseret sebagai tersangka dalam kasus kematian Virendy saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) dan Orientasi Medan (Ormed) XXVII UKM Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas pada minggu kedua bulan Januari 2023,” paparnya.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya