Breaking News

Marak Mobil Tangki Siluman Serbu Pengisian Solar dan Pertalite di SPBU Luwu Utara

Selasa, 6 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Luwu Raya, DNID.co.id – Praktik pengisian bahan bakar minyak (BBM) ilegal kembali mencuat di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

 

Fenomena ini terungkap setelah perwira penghubung (Pabung) TNI Kodim 1403/Palopo, Mayor CBA Marten Luter, memergoki langsung aktivitas mencurigakan di SPBU Kappuna Kecamatan Masamba, Senin (5/5/2025).

ads

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dalam temuannya, Mayor Marten mendapati dua kendaraan mencurigakan- sebuah dump truk berwarna merah dan mobil Panther berplat DD 1602 AU yang sudah tidak berlaku plat nomornya sedang mengantri untuk mengisi solar dalam jumlah yang besar.

 

Yang mengejutkan, kata dia, kendaraan tersebut tampak tidak lagi difungsikan untuk keperluan niaga.

 

Perwira satu melati itu mengatakan, di dalam kabin mobil ditemukan puluhan jeriken serta kabel yang terkena tumpahan solar yang berisiko tinggi  memicu kebakaran.

 

“Mobil-mobil ini bukan lagi digunakan untuk angkut barang, mereka kerja bolak-balik hanya untuk isi solar dan pertalite. Ini sudah bukan kegiatan normal,” kata Mayor Marten Luter kepada wartawan.

 

Ia menyebutkan bahwa praktek ini tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari jaringan yang lebih besar.

 

“Saya menduga kuat ada keterlibatan para mafia BBM. Ini bukan cuma merugikan rakyat, tapi negara juga sangat dirugikan,” tegas Perwira menengah berpangkat Mayor itu.

 

Mayor Marten menambahkan bahwa aktivitas setiap juga ditemukan di SPBU Uraso, Kecamatan Mappedeceng, dan SPBU di Baloli, Kecamatan Baebunta.

 

Di lokasi-lokasi tersebut mobil modifikasi yang diduga kuat digunakan untuk menimbun BBM juga ditemukan ditengah mengantri dalam waktu lama.

 

“Modusnya sama di semua SPBU itu. Agar bisa menyimpan BBM dalam jumlah besar. Ini jelas-jelas pelanggaran,” ungkapnya.

 

“Mobil-mobil itu kini tidak lagi digunakan untuk mengangkut kelapa sawit, pasir, atau kerikil, melainkan telah beralih fungsi karena aktivitas ini dianggap lebih cepat menghasilkan keuntungan besar,” imbuhnya.

 

Keluhan juga datang dari warga dan sopir kendaraan pribadi maupun umum mereka mengaku kesulitan mendapatkan BBM karena antrian panjang yang didominasi oleh mobil-mobil mencurigakan.

 

“Kami susah sekali isi solar, mereka antri terus setiap hari,” ucap Baso’, salah satu sopir truk yang kesal atas kondisi tersebut.

 

Amir, warga lainnya bahkan menduga ada keterlibatan oknum pengelola SPBU dalam praktek ilegal itu.

 

“Sudah jadi pemandangan biasa mobil-mobil ini antre bawa jeriken. Kalau bukan ada kerja sama, mana mungkin bisa terus jalan bebas begini,” ujarnya dengan nada kecewa.

 

Amir dan sejumlah warga mendesak  Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya Polres Luwu Utara, segera turun tangan dan menindak tegas para pelaku penimbunan serta pihak-pihak yang terlibat.

 

“Kalau ini terus dibiarkan, masyarakat makin susah dapat BBM, dan yang diuntungkan hanya segelintir orang yang bermain dengan cara curang,” tambah Amir.

 

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SPBU Kappuna maupun Aparat kepolisian setempat belum memberikan pernyataan resmi  terkait dugaan penimbunan BBM tersebut.

 

Namun tekanan publik untuk mengusut tuntas praktek ini semakin kuat, mengingat dampak ekonominya dan potensi bahayanya terhadap keselamatan warga jika tidak segera dihentikan.

 

*** Benny/Yustus

Penulis : Benny/Yustus

Editor : Admin

Sumber Berita : Redaksi

Berita Terkait

Kementerian LH Sebut Pelaku Usaha Tidak Kelola Sampah Bakal Ditindak
Rektor UNM Karta Jayadi Pamer WTP, Laksus: Bukan Jaminan Bebas Korupsi 
Ops Antik Lipu 2025: Polda Sulsel Ungkap 281 Kasus Narkoba
Tujuh Bulan Tanpa Kepastian, Aliansi Pemuda Gedor Kejari Bone Soal Dugaan Korupsi RSUD Tenriawaru  
Diduga Pelaku Tabrak Lari Bebas Wajib Lapor, Orang Tua Korban Kecewa Terhadap Sat-Lantas Polres Takalar
Kasat Polairut di Selayar Angkat Bicara Usai Dituding Minta Uang ke Pelapor
Laksus Desak Polda Sulsel Periksa Rektor UNM Karta Jayadi Cs Diduga Korupsi 87 M
Miris Nama Kapolres Dicatut, Kasat Polairud Selayar Diduga Minta Uang ke Pihak Terlapor
Berita ini 406 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:58 WITA

Kementerian LH Sebut Pelaku Usaha Tidak Kelola Sampah Bakal Ditindak

Selasa, 1 Juli 2025 - 13:53 WITA

Rektor UNM Karta Jayadi Pamer WTP, Laksus: Bukan Jaminan Bebas Korupsi 

Selasa, 1 Juli 2025 - 09:35 WITA

Ops Antik Lipu 2025: Polda Sulsel Ungkap 281 Kasus Narkoba

Senin, 30 Juni 2025 - 21:42 WITA

Tujuh Bulan Tanpa Kepastian, Aliansi Pemuda Gedor Kejari Bone Soal Dugaan Korupsi RSUD Tenriawaru  

Senin, 30 Juni 2025 - 09:32 WITA

Diduga Pelaku Tabrak Lari Bebas Wajib Lapor, Orang Tua Korban Kecewa Terhadap Sat-Lantas Polres Takalar

Minggu, 29 Juni 2025 - 20:16 WITA

Kasat Polairut di Selayar Angkat Bicara Usai Dituding Minta Uang ke Pelapor

Minggu, 29 Juni 2025 - 12:03 WITA

Laksus Desak Polda Sulsel Periksa Rektor UNM Karta Jayadi Cs Diduga Korupsi 87 M

Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:14 WITA

Miris Nama Kapolres Dicatut, Kasat Polairud Selayar Diduga Minta Uang ke Pihak Terlapor

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Kementerian LH Sebut Pelaku Usaha Tidak Kelola Sampah Bakal Ditindak

Selasa, 1 Jul 2025 - 19:58 WITA

Ekonomi Bisnis

Pabrik RDF Pertama di Sulsel Dibangun di Bone: Solusi Sampah Jadi Cuan  

Selasa, 1 Jul 2025 - 17:04 WITA

Serba-Serbi

Bukan Lagi Lubang, Jalan Poros Barebbo Kini Seperti Jalur Tambang  

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:58 WITA