Oleh Muhamad Zen (Sekretaris Rumah Aspirasi Kotak Kosong Kota Pangkalpinang)
Pangkalpinang,DNID.co.id – Pernyataan Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara yang mengimbau masyarakat untuk tidak memilih kotak kosong perlu ditanggapi dengan kritis. Menyatakan bahwa memilih kotak kosong adalah tindakan yang sia-sia dan merugikan keuangan daerah adalah pandangan yang sempit.
Pertama, penting untuk diingat bahwa kotak kosong merupakan simbol dari ketidakpuasan masyarakat terhadap pilihan yang ada. Dengan hanya ada satu paslon, masyarakat tidak memiliki alternatif untuk menyampaikan ketidaksetujuan mereka. Memilih kotak kosong adalah cara untuk mengekspresikan bahwa mereka menginginkan lebih dari sekadar pilihan tunggal yang ada.
Kedua, pernyataan Dato’ Ramli seolah menafikan hak masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan. Relawan kotak kosong, dan masyarakat secara keseluruhan, berhak untuk menyampaikan pendapat mereka.
Memilih kotak kosong bukanlah tindakan sia-sia, melainkan langkah demokratis yang menunjukkan bahwa masyarakat tidak puas dengan pilihan yang tersedia. Ini juga bisa menjadi sinyal bagi pihak berwenang seperti Partai Politik untuk memperbaiki kualitas calon di masa depan.
Selanjutnya, kritik terhadap kotak kosong seharusnya juga ditujukan kepada sistem yang memungkinkan munculnya paslon tunggal. Ketidak beragaman dalam calon pemimpin seharusnya menjadi perhatian utama, bukan hanya fokus pada hasil suara. Dengan adanya satu paslon, ruang untuk dialog dan debat publik menjadi sangat terbatas, yang dapat merugikan demokrasi itu sendiri.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Muhamad Zen
Sumber Berita : Relawan Kota Kosong