Breaking News

Radio Player

Loading...

Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Berunjukrasa Menolak Keras Rencana Penambangan Emas Oleh CV. Hadap Karya Mandiri

Selasa, 2 Desember 2025

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Enrekang,DNID.co.id -Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Menggelar aksi jilid II terkait penolakan rencana penambangan emas di wilayah Kecamatan cendana dan Kecamatan enrekang , Kabupaten Enrekang , Sulawesi Selatan, Senin ( 01/12/2025).

Dengan membentangkan spanduk bertulisan tuntutan keras menolak perencanaan tambang emas, ratusan warga dari kalangan lansia sampai ke tingkat pemuda mahasiwa menyambangi kantor DPRD Kabupaten Enrekang dan Kantor Bupati Enrekang, tak hanya itu mereka menutup akses trans nasional dengan aksi pembakaran ban bekas .

Dalam orasinya, Jendral lapangan, Sul menyampaikan bahwa, Aktivitas penambangan emas yang ingin memaksakan kehendak untuk beroprasi jelas-jelas mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar yang berpotensi  menimbulkan ancaman multidimensi terhadap keberlanjutan lingkungan, keselamatan warga, dan stabilitas sosial di tingkat lokal.

ads

Menurutnya, Kawasan tersebut merupakan wilayah dengan karakteristik geomorfologi yang rentan, ditandai oleh kemiringan lereng yang curam, jaringan sungai kecil yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat, serta tanah pertanian yang menopang ketahanan pangan warga sekitar akan terancam jika tambang emas cv Hadap Karya Mandiri memaksakan beroprasi .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami tentu kecewa sebagai warga ketika pemerintah daerah dan legislatif tidak mendukung perjuangan penolakan masyarakat terkait rencana tambang emas , karna dampak yang ditimbulkan menjadi ketakutan masyarakat kedepan dan masyarakat sudah dengan tegas menolak dan tidak ada negosiasi lagi “ ucapnya saat berorasi .

Ia menambahkan terkait hal tersebut, sudah tidak ada lagi jalan pihak investor untuk melakukan perencanaan tambang emas lantaran surat pernyataan penolakan melalui tanda tangan masyarakat sudah di serahkan kepada pihak pemerintah daerah dan legislatif yang harus menjadi perhatian khusus.

Jika hal itu dipaksakan, maka yakin dan percaya konflik horizontal akan terjadi jika dipaksa beroprasi karna yakin dan percaya  akan terjadi kejadian yang sama dengan penolakan marmer yang membakar alat-alat penambang jika tetap di paksakan nantinya .

“ kami sangat berharap pemerintah daerah dan legislatif agar betul- betul mempertimbangkan hal ini agar enrekang tetap dalam kondisi yang aman dan tidak merugikan pihak-pihak lain karna masyarakat sudah sepakat akan melakukan tindakan ekstrim jika ada pembiaran “ tegas jendral lapangan .

Ironisnya lagi, pelanggaran tata ruang muncul karena aktivitas pertambangan beroperasi pada kawasan potensi dampak bencana sesuai  Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2016 tentang RTRW — menetapkan zona merah wilayah yang akan dikelolah menjadi tambang  emas. serta lemahnya proses konsultasi publik sebagaimana diwajibkan oleh UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.

Sehingga terkesan kuat adanya pembiaran kerusakan lingkungan oleh pemerintah daerah akibat minimnya pengawasan, tidak  transparan dinas terkait menyangkut dokumen yang dibutuhkan masyarakat dalam menyampaikan hasil mitigasi dampak kepada publik yang menimbulkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah daerah sebagai lembaga yang seharusnya bertanggung jawab menjaga keselamatan ekologis dan hak-hak warga sesuai amanat konstitusi.

“ kami dengan tegas menyatakan penolakan tambang emas karna aktivitas bertani masyarakat selama ini sudah menunjang kehidupan mereka dan dengan tegas menyampaikan kepada pemerintah daerah dan legislatif bahwa kami sudah Sejahtra melalui bertani serta jangan serakah dan menzalimi demi kepentingan yang mengorbankan nasib masyarakat kedepan . karna jelas kami tidak mau seperti daerah-daerah lain yang terdampak bencana dan menghilangkan nyawa saudara kami akibat dampak tambang ” tutup sul selaku Jenlap.

Editor : Kingzhie

Berita Terkait

Kasatreskrim Polres Takalar Klarifikasi dan Bantah Tudingan Intimidasi Jurnalis
Badko HMI Sulsel Geruduk BPN Makassar, Ultimatum Keras Soal Dugaan Mafia Tanah
Polisi Pastikan Tabrakan di Terminal Kelapa Merupakan Pembunuhan Berencana Bermotif Dendam
Peringatan HUT Polairud di Polda Babel Berlangsung Khidmat, Doa Mengalun untuk Korban Bencana
Permintaan Maaf Eko Akhiri Kegaduhan dan Tegaskan Respons Cepat Kepolisian
Pencarian Intens Polisi Akhiri Kecemasan Keluarga Yang Menanti Tanpa Kepastian
Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Poros Malino Dibenahi Secara Swadaya oleh Warga
Cuaca Buruk Terjang di Manggala, Aparat Kepolisian Sigap di Lapangan
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:06 WITA

Kasatreskrim Polres Takalar Klarifikasi dan Bantah Tudingan Intimidasi Jurnalis

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:02 WITA

Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Berunjukrasa Menolak Keras Rencana Penambangan Emas Oleh CV. Hadap Karya Mandiri

Senin, 1 Desember 2025 - 23:31 WITA

Badko HMI Sulsel Geruduk BPN Makassar, Ultimatum Keras Soal Dugaan Mafia Tanah

Senin, 1 Desember 2025 - 18:07 WITA

Polisi Pastikan Tabrakan di Terminal Kelapa Merupakan Pembunuhan Berencana Bermotif Dendam

Senin, 1 Desember 2025 - 17:55 WITA

Peringatan HUT Polairud di Polda Babel Berlangsung Khidmat, Doa Mengalun untuk Korban Bencana

Senin, 1 Desember 2025 - 17:39 WITA

Permintaan Maaf Eko Akhiri Kegaduhan dan Tegaskan Respons Cepat Kepolisian

Senin, 1 Desember 2025 - 17:31 WITA

Pencarian Intens Polisi Akhiri Kecemasan Keluarga Yang Menanti Tanpa Kepastian

Minggu, 30 November 2025 - 23:59 WITA

Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Poros Malino Dibenahi Secara Swadaya oleh Warga

Berita Terbaru