DNID, SULAWESI SELATAN – Credit Union Sauan Sibarrung kembali meningkatkan pengetahuan SDM pertanian sebagai fasilitator. Kali ini peningkatan dilakukan melalui Training of Trainer (TOT) fasilitator pertanian dengan Pertanian Ramah Lingkungan, para fasilitator pertanian, yang digelar pada Rabu 20 Maret hingga 21 Maret 2024 di Gedung Kaisungan Kantor Pusat CUSS di Mandetek Kelurahan Tambunan Kecamatan Makale Utara Tana Toraja (Tator) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan TOT fasilitator pertanian ini bekerjasama CUSS dengan SP2T. Dan dibuka Direktur Sentrum Pelatihan Pertanian Terpadu (SP2T) Bolu Rantepao, Ignas Rantetaruk mengatakan bahwa, untuk memajukan pertanian, dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak mengandalkan anggaran banyak.
“Dalam hal ini, perlu diterapkan mind setting agenda dan agenda intellectual. Hasil segala upaya ini harus diteruskan kepada para anggota CUSS dan para sangayoka/aktivis lainnya,” sebut Ignas.
Sementara pemateri pelatihan fasilitator pertanian, Kristina Triwati, mengajak para insan pande dan sangayoka CUSS serta anggota terus mengawal dan mendukung program-program dan kegiatan pertanian secara maksimal, dengan teknologi yang sesuai, spesifik lokasi, aman, efektif, dan efisien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama ini kita lebih ke arah kuantitas, dengan prinsip keberlanjutan suka tidak suka kita harus mempertimbangan kualitas. Pasar global ingin produk pertanian berkualitas, aman, bersih, bebas dari residu pestisida. Salah satunya adalah dengan cara menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan,” terang Wati panggilan akrab pelatih TOT fasilitator pertanian dengan jumlah 25 orang.
Ia menambahkan, keamanan pangan menjadi kunci yang sangat penting untuk diperhatikan.
“Untuk itu, produk pangan harus bebas dari bahan pencemar yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik secara cepat maupun lambat,” ujar Wati lagi.
Pertanian ramah lingkungan memperhatikan aspek ekologi dan sosial Ekonomi untuk menjamin produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup petani.
Staf Deputi Senior Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) CUSS, Julianus Bottong pada media ini menjelaskan bahwa, dalam Training of Trainer (TOT) dengan Pertanian Ramah Lingkungan.
“Lewat TOT, peserta fasilitator di tiap Tempat Pelayanan (TP) teritori masing-masing dan kita harapkan mampu menyusun materi dan bahan ajar tentang Pertanian Ramah Lingkungan,” katanya.
Peserta TOT diharapkan juga mampu menyampaikan materi dan bahan ajar kepada peserta fasilitator pertanian.
Pewarta: Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan




























