Breaking News

Radio Player

Loading...

Jelang Pemilu 2024, Jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas Suarakan Darurat Demokrasi di Indonesia

Selasa, 13 Februari 2024

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

DNID.co.id- Kota Makassar. Jelang Pemilu 2024 Aktivis Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali turun ke jalan menyerukan Darurat Demokrasi di Indonesia.

Kegiatan ini dimaksudkan bela demokrasi bertajuk “Unhas dan Indonesia Darurat Demokrasi”. Senin, 12 Februari 2024.

Sebelum melakukan Aksi dengan turun kejalan Jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas melakukan Konferensi Pers di Pelataran Gedung Ipteks Universitas Hasanuddin Makassar. Sore hari.

ads

Dalam pelaksanaan konferensi pers tersebut, mahasiswa Unhas menyuarakan 10 tuntutan yang dianggapnya keramat menjelang pesta demokrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun 10 tuntan dari jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas Makassar ialah, :

1. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia terkhusus seluruh mahasiswa Unhas agar menjadikan fenomena politik dinasti sebagai pembelajaran penting dalam berbangsa dan bernegara untuk menyongsong Indonesia yang kita kehendaki bersama
2. Meminta KPU RI agar menyelenggarakan pemilu berdasar pada norma dan prinsip yang berlaku agar tercipta kontestasi demokrasi yang aman, damai, dan adil.
3. Meminta Bawaslu RI agar menjadi pengawas pemilu yang berani menindak segala bentuk indikasi kecurangan dan atau ketidaknetralan ASN, TNI, Polri, serta pejabat Negara lainnnya yang diperintahkan oleh undang-undang untuk netral.
4. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas pernyataannya tentang bolehnya Presiden berpihak dan berkampanye yang justru bertolak belakang dengan imbauannya pada tanggal 01 November 2023 bahwa ASN, TNI, Polri, dan pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat harus netral pada Pemilu 2024.
5. Menyayangkan adanya maklumat yang dikeluarkan oleh Rektor Unhas
6. Mendesak Bahlil Lahadalia untuk segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia terutama para guru besar atas pernyataannya bahwa gerakan guru besar adalah skenario politik pihak tertentu. Pernyataan Bahlil Lahadalia itu seolah melecehkan dunia akademisi dan otoritas kampus. Karena itu, sebagai mahasiswa Unhas, kami menganggap Bahlil Lahadalia sangat tidak pantas menjadi Anggota Wali Amanat Universitas Hasanuddin.
7. Mendesak Senat Akademik Universitas Hasanuddin untuk segera menyatakan sikap terkait
kondisi demokrasi bangsa hari ini mewakili Universitas Hasanuddin secara institusi.
8. Meminta Senat Akademik Unhas untuk menjamin kebebasan akademik dan otoritas kampus.
9. Mendesak Rektor Universitas Hasanuddin agar tidak memberlakukan pembatasan jam malam terhadap aktivitas kelembagaan mahasiswa.
10. Mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk ikut serta melakukan pembelaan terhadap demokrasi bangsa dari kebingasan rezim.

Firmansya Inisiator Jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas.

Diketahui sebagai inisiator aksi tersebut Firmansyah mengatakan, bahwa aspirasi yang dilayangkan itu merupakan bentuk kecaman terhadap rezim.

“Kami sangat mengecam segala bentuk manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bersama para aktor-aktor politik yang mengekor di belakangnya,” ucap Firmansyah.

Tak hanya itu, ia juga sangat menyayangkan kemerosotan demokrasi yang terjadi di lingkup Kampus Universita Hasanuddin tak lain tempatnya menimbah Ilmu Sarjana,

“Kami juga sangat menyesalkan dan menyayangkan pembungkaman kebebasan berkumpul, berserikat, dan berpendapat di lingkup Universitas Hasanuddin,” sesalnya.

Di akhir, ia memberikan ultimatum kepada pihak-pihak bersangkutan terkait tuntutan yang dilayangkannya.

“Apabila aspirasi kami tidak tinggapi atau ditanggapi dengan cara yang tidak terhormat, maka kami akan menjadikan itu sebagai alasan untuk melakukan gelombang yang lebih besar untuk melakukan aksi perlawanan,” pungkasnya. (12/02/2024). Tutup.

Penulis : I 'Tisham Fajri

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Mahasiswa Unhas

Berita Terkait

Jendral TNI Tandyo Budi Revita Letakan Batu Pertama Pembangunan Koperasi Merah Putih 
Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Sebut Gugatan Mentan ke Tempo Sebagai Uji Akuntabilitas Publik
KAJ Sulsel Nilai Gugatan Amran Sulaiman ke TEMPO Ancaman Serius terhadap Kemerdekaan Pers
Dalam Rangka HUT ke-27 Korem 052/Wijayakrama Kodim 0502/Ju Gelar Anjangsana dan Do’a Bersama
Dua Kandidat Calon Ketua RT 10 Kebon Bawang Penuhi Syarat Pemilihan
Warga Keluhkan Samsat Makassar 1: Layanan Ribet, Tanpa Nomor Antrean dan Fasilitas Minim
Polres Metro Jakarta Barat Pastikan Kesiapan Sarana dan Prasarana Hadapi Potensi Bencana di Wilayahnya
Program Bedah Rumah Tangsel Makin Gencar, Pilar: Lingkungan Sehat Dimulai dari Rumah 
Berita ini 60 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 21:02 WITA

Jendral TNI Tandyo Budi Revita Letakan Batu Pertama Pembangunan Koperasi Merah Putih 

Kamis, 6 November 2025 - 19:54 WITA

Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Sebut Gugatan Mentan ke Tempo Sebagai Uji Akuntabilitas Publik

Selasa, 4 November 2025 - 19:57 WITA

KAJ Sulsel Nilai Gugatan Amran Sulaiman ke TEMPO Ancaman Serius terhadap Kemerdekaan Pers

Selasa, 4 November 2025 - 13:41 WITA

Dalam Rangka HUT ke-27 Korem 052/Wijayakrama Kodim 0502/Ju Gelar Anjangsana dan Do’a Bersama

Sabtu, 1 November 2025 - 23:41 WITA

Dua Kandidat Calon Ketua RT 10 Kebon Bawang Penuhi Syarat Pemilihan

Sabtu, 1 November 2025 - 14:27 WITA

Warga Keluhkan Samsat Makassar 1: Layanan Ribet, Tanpa Nomor Antrean dan Fasilitas Minim

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:42 WITA

Polres Metro Jakarta Barat Pastikan Kesiapan Sarana dan Prasarana Hadapi Potensi Bencana di Wilayahnya

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:47 WITA

Program Bedah Rumah Tangsel Makin Gencar, Pilar: Lingkungan Sehat Dimulai dari Rumah 

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Konflik di Perbatasan Layang dan Lembo Memasuki Babak Baru.

Sabtu, 8 Nov 2025 - 14:42 WITA